Artikel “Yos Sudarso” – Kelompok 3

Nilai Kristiani dalam Kepahlawanan Yos Sudarso

Nilai nilai yang diteladankan oleh Komodor Yos Sudarso, seperti simplicitas, humilitas dan mortificatio, zelus animarum, dan mansuetudo, ternyata masih sangat sangat relevan dengan kehidupan sehari hari kita saat ini. Di tengah gaya hidup yang sering didorong oleh rasa takut tertinggal dan keinginan untuk selalu mengikuti trend, sikap sederhana dalam tujuan (simplicitas) mengingatkan kita bahwa niat tulus untuk berbuat baik bagi sesama jauh lebih penting daripada sekedar mengejar keuntungan pribadi. Cara pandang ini tentu sangat dibutuhkan agar kita tidak terjebak dalam sikap egoisme,  tetapi tetap menumbuhkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

Sikap rendah hati dan rela berkorban (humilitas dan mortificatio) jelas masih relevan karena masyarakat sekarang sering diwarnai egoisme dan persaingan yang tinggi. Dengan rendah hati, orang diajak untuk mau mendengarkan, bekerja sama, dan menghargai perbedaan, sehingga konflik bisa diminimalkan. Kerelaan berkorban pun sangat penting agar kepentingan bersama dapat diutamakan di atas kepentingan pribadi.

Ada pula semangat menyelamatkan jiwa-jiwa (zelus animarum) yang dicontohkan Yos Sudarso relevan dengan situasi masyarakat saat ini. Ini artinya, kita diajak untuk peduli bukan cuma pada keberhasilan diri sendiri, tapi juga pada keselamatan dan kebaikan orang lain. Sikap ini bisa kita wujudkan dengan hal-hal sederhana, seperti memberi dukungan saat teman kesulitan, menolong orang lain, atau ikut berkontribusi untuk kebaikan masyarakat. Nilai ini sangat penting agar kita tidak egois dan individualis, tapi justru saling bahu-membahu menjaga agar tidak ada satupun dari kita yang “tertinggal” atau tersisih.

Dari ketiga nilai tersebut, Yos Sudarso membuktikan bahwa nilai-nilai ini masih berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara era modern, adapun cara mengimplementasikan nilai tersebut bagi generasi muda. Nilai kesederhanaan (simplicitas) dapat diimplementasikan dengan memprioritaskan niat tulus untuk berbuat baik diatas keuntungan pribadi. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa, masyarakat konsumerisme sering terjebak dalam “lifestyle inflation” dimana pengeluaran meningkat hanya demi mengikuti tren dan setiap tahunnya sebesar 5-7% terjadi kenaikan kredit konsumsi. Nilai kesederhanaan ini dapat dikuatkan dengan ayat kitab suci yang mengatakan, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Markus 10:43) Ayat ini mengajarkan jangang menjadi seseorang yang haus mengikuti tren demi  kebutuhan ingin dipandang baik di mata orang lain, namun cukuplah menjadi sederhana dan berguna bagi orang lain. 

Nilai kerendahan hati dan rela berkorban (humilitas dan mortificatio) dapat diimplementasikan melalui kolaborasi dan pengutamaan kebutuhan bersama. Fakta di dunia kerja menunjukkan bahwa tim yang menerapkan nilai kerendahan hati dan rela berkorban cenderung lebih inovatif dan minim konflik, sebagaimana diteliti oleh Jim Collins dalam buku Good to Great. Pendapat ahli filsafat Confucius juga menekankan bahwa kerendahan hati adalah dasar dari semua kebajikan. Rela berkorban tercermin dalam tindakan petugas kesehatan selama pandemi yang mengutamakan keselamatan pasien.Nilai semangat menyelamatkan jiwa-jiwa (zelus animarum) diwujudkan dengan kepedulian proaktif terhadap kesejahteraan orang lain. Data BPS (2023) menunjukkan bahwa 25,9 juta orang Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan, membutuhkan solidaritas konkret. Teori Social Responsibility oleh Peter Drucker menegaskan bahwa setiap individu memiliki peran dalam memecahkan masalah sosial. Nilai ini dapat diimplementasikan dengan berupa program mentoring bagi anak putus sekolah, donor darah rutin, atau kampanye kesehatan mental. Kitab Suci mengingatkan, “Barangsiapa memelihara kehidupan, manusia itu memelihara kehidupan dirinya sendiri.” (Amsal 11:25) Nilai ini juga sejalan dengan amanat Pancasila, khususnya sila kedua yang menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *